Sabtu, 25 Juni 2016

Keanekaragaman Hayati

KEANAKARAGAMAN HAYATI
                  
              Kali ini saya akan menjelaskan tentang keanekaragaman hayati. Adapun beberapa point yang akan kita pelajari yaitu:

  1. Keanekaragaman hayati
  2. Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia
  3. Tingkatan takson dalam klasifikasi
A.Keanekaragaman Hayati.

                    Keanekaragaman Hayati adalah variasi dalam tingkatan organisme mulai dari tingkat gen, spesies, dan ekosistem yang meliputi wilayah daratan, lautan, serta, udara. Berdasarkan tingkatannya, keanekaragaman hayati dapat dibedakan mejadi tiga macam yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies(jenis), dan keanekaragaman ekosistem. Berikut penjelasannya masing-masing:
  • Keanekaragaman Gen:
                   Keanekaragaman tingkat gen adalah keanekaragaman yang menyebabkan perbedaan/variasi pada suatu individu dalam spesies yang sama contohnya bunga mawar merah, putih, dan pink.

  • Keanekaragaman Spesies:
                  Keanekaragaman tingkat Spesies adalah keanekaragaman yang terjadi antarspesies pada sebuah lingkungan,contohnya kucing, singa, harimau, dan cheetah.

  • Keanekaragaman Ekosistem:
                 Keanekaragaman tingkat Ekosistem adalah Keanekaragaman yang terjadi akibat interaksi antara organisme dengan lingkungan abiotiknya, contohnya: padi ekosistemnya di sawah.

B.Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
            Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia ialah penyebaran flora dan fauna di Indonesia dengan berbagai ciri khas yang berbeda dari setiap tempat. Perbedaan ini muncul dari akibat lingkungan abiotik yang berbeda sehingga menuntut hewan dan tumbuhan untuk beradaptasi. Adaptasi inilah yang menimbulkan ciri khas yang sangat bervariasi. Berikut adalah penjelasan tentang penyebaran flora dan fauna di Indonesia.

  • Penyebaran flora di Indonesia:
              Penyebaran flora di Indonesia berada di kawasan malesiana yang meliputi Malaysia, Papua Nugini, Filipina, dan Indonesia. Flora melasiana terbagi atas flora dataran Sunda,flora dataran Sahul,dan flora dataran tengah(Wallacea). Contoh flora dataran sunda ialah Nepenthes gymnamphora yang biasa disebut dengan kantong semar. Contoh flora dataran Sahul ialah Metroxylon sagu yang dikenal dengan sagu serta Myristica fragrans yang biasa disebut dengan pala. Contoh flora dataran Wallacea yaitu Eucalyptus deglupta yang memiliki batang yang berwarna-warni.

  • Penyebaran fauna di Indonesia:
            Letak Indonesia yang diapit oleh dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia membuat pembagian fauna di Indonesia terbagi atas 3 wilayah yang dipisahkan oleh 2 garis imajiner yang disebut dengan garis Weber dan garis Wallace. Garis Weber adalah garis khayal yang membatasi jenis fauna yang berada di wilayah timur(Australis) dengan fauna yang berada di wilayah peralihan. Sedangkan garis Wallace adalah garis khayal yang membatasi jenis fauna yang berada di wilayah barat(Asiatis) dengan fauna yang berada di wilayah peralihan. Dengan ini juga dapat disimpulkan bahwa wilayah pembagian fauna di Indonesia terbagi atas wilayah barat(Asiatis), wilayah peralihan, dan wilayah timur(Australis). Berikut penjelasannya masing-masing:

  1. Fauna wilayah barat(Asiatis): ciri-cirinya ialah banyak memiliki mamalia besar, banyak memiliki jenis kera, dan banyak memiliki jenis ikan air tawar. Antara lain gajah, harimau, orang utan, dan badak.
  2. Fauna wilayah peralihan: ciri-cirinya ialah banyak memiliki hewan endemik, percampuran antara hewan wilayah barat dan timur. Antara lain komodo dan anoa.
  3. Fauna wilayah timur(Austalis):ciri-cirinya ialah banyak memiliki hewan berkantung, banyak memilki burung yang berwarna-warni, dan banyak memiliki jenis ikan air asin. Antara lain walabi dan cendrawasih.

C.Tingkatan takson dalam klasifikasi.
                Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup mulai dari tingkat tertinggi dan tingkat terendah. Semakin tinggi tingkatan takson makin banyak pula anggota takson tetapi makin banyak juga perbedaan antar anggotanya begitu pun sebaliknya. Dimulai dari:

  1. Kingdom (kerajaan) atau Regnum (dunia), yaitu tingkat takson yang paling tinggi.meliputi kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom protista (eukariotik yang memiliki jaringan sederhana), kingdom monera (organisme uniseluler tanpa nukleus),dan kingdom fungi (jamur).
  2. Phylum (filum) atau Divisio (divisi), yaitu tingkat takson yang kedua. Filum digunakan untuk takson hewan sedangkan divisi digunakan untuk takson tumbuhan. Contoh filum antara lain ialah filum Coelentrata, filum porifera, dan filum arthropoda. Sedangkan divisi pada tumbuhan berakhiran -phyta. Antara lain Bryophyta (tumbuhan lumut), pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
  3. Classis(kelas), yaitu tingkat takson ketiga yang dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan memiliki akhiran yang berbeda-beda yaitu:-edoneae (untuk tumbuhan berbiji) contohnya yaitu Monocotiledoneae dan Dicotiledoneae, -opsida (untuk lumut) contohnya yaitu Hepaticopsida, Anthoceratopsida, Bryopsida, dan -phyceae (untuk alga), antara lain yaitu Xanhtophyceae dan Chrysophyceae.
  4. Ordo (bangsa), yaitu tingkatan takson yang keempat yang merupakan anggota takson yang dikelompokkan lagi menjadi beberapa ordo yang lebih khusus. Pada tumbuhan biasanya mengunakan akhiran -ales antara lain kelas Dicotiledoneae dibagi menjadi beberapa ordo  yaitu Solanales, Cucurbitales, Malvales, Rosales, Asterales, dan Poales.
  5. Familia (famili/suku), yaitu tingkatan takson yang kelima yang merupakan anggota setiap ordo yang dikelompokkan lagi menjadi beberapa famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Pada tumbuhan biasanya berakhiran -aceae misalnya Solanaceae, Cucurbitaceae, Malvaceae, Rosaceae, Asteraceae, dan Poaceae. Pada hewan juga biasanya menggunakan akhiran kata -idae, misalnya Homonidae(manusia) dan Felidae (kucing).
  6. Genus (marga), yaitu tingkatan takson yang keenam. Kaidah penulisannya agak beda dari sebelumnya yaitu Huruf besar pada kata pertama dan dicetak miring atau digaris bawahi. Sebagai contoh famili poacea terdiri atas genus Zea (jagung), Saccharum (tebu), Triticum (gandum), dan Oryza (padi-padian).
  7. Species (Spesies/jenis),yaitu tingkat takson paling akhir dan biasanya ditulis dibelakang genusnya.Contohnya Zea mays (jagung) dan Oryza sativa (padi).
  8. Varietas atau Ras, biasanya terdapat ciri yang lebih khusus lagi. Ditulis dalam dua versi yaitu secara botani dan agronomi. Dalam versi botani biasanya mengunakan var sebagai kultivar contohnya  Oryza sativa var Indica. Dalam versi agronomi biasanya kultivar ditulis dengan memberi tanda petik dan dicetak miring. Contohnya  Oryza sativa 'Cisadane'.
Contoh penulisannya:
   Semut: Kingdom: Animalia                                              
              Filum: Arthropoda                                                           
              Kelas: Insecta                                                                   
              Ordo: Hymnoptera                                                           
              Famili: Formicidae                                                          
              Genus: Formica                                                              
              Spesie: Formica yessensis                                            
Jagung: Kingdom: Plantae
            Divisi: Magnoliophyta(angiospermae)
            Kelas: Monocotyledoneae
            Ordo: Poales
            Famili: Poaceae
           Genus: Zea
           Spesies: Zea mays





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar