Selasa, 28 Juni 2016

Virus

VIRUS
          Kali ini saya akan menjelaskan tentang virus.Adapun materi yang akan saya jelaskan yaitu:
  • Apa itu Virus?
  • Sejarah penemuan virus
  • Ciri-ciri virus
  • Struktur anatomi virus
  • Siklus litik dan lisogenik
  • Peranan virus
A.Apa itu Virus?
        Virus adalah parasit yang berukuran mikroskopis dan menempel dalam tubuh inangnya.arti kata virus berasal dari bahasa latin yaitu "virion" yang berarti racun.Virus dapat berkembang biak dalam tubuh inangnya.Biasanya virus mengandung lipid(lemak),protein,dan glikoprotein yang membentuk asam nukleat.
B.Sejarah penemuan Virus
        Virus pertama kali ditemukan oleh Adolf meyer pada tahun 1883 ketika ia sedang meneliti penyebab penyakit mosaik pada tembakau.Ia mengemukakan bahwa ada bakteri yang lebih kecil dari biasanya sehingga tidak dapat dilihat dari mikroskop biasa.Pada tahun 1892,seorang ilmuwan asal Rusia bernama Dimitri Ivanowsky menyaring getah tanaman tembakau yang terkena virus tersebut ke tumbuhan tembakau yang sehat.Hasilnya,Tembakau yang sehat tersebut terkena penyakit mosaik dari getah hasil saringan tersebut.Ivanowsky menarik kesimpulan bahwa ada sebuah bakteri beracun yang dapat melewati saringan tersebut.Penelitian pada tahun 1935 yang dilakukan oleh Wendell Stanley membuktikan bahwa partikel penyebab penyakit mosaik tersebut dapat dikristalkan sehingga lahirlah sebuah virus yang dikenal dengan tobacco mosaic virus.
C.Ciri-ciri virus
  1. Parasit obligat
  2. Dapat dikristalkan
  3. Aseluler,berukuran ultra mikroskopis (20-300 nm)
  4. Tidak memiliki protoplasma
  5. Materi genetiknya DNA saja atau RNA saja
  6. Dibungkus selubung protein yang disebut dengan kapsid
D.Struktur anatomi virus
   
a.Kepala
     Terdiri atas DNA di dalamnya yang diselubungi kapsid.
b.Kapsid
     Merupakan selubung terluar virus yang tersusun atas banyak subunit protein yang membentuk kapsomer.Kapsid berperan sebagai pemberi bentuk virus dan sebagai pelindung virus.Memilik bentuk yang bervariasi:polihedral,batang,bulat,dan lain-lain.
c.Isi tubuh
     Bagian isi pada virus hanya terdapat DNA saja atau RNA saja yang merupakan pembawa materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus.Contoh Virus DNA antara lain Papovavirus dan Adenovirus.Sedangkan virus RNA antara lain Paramyxovirus dan Rhabdovirus.
d.Ekor
     Bagian ekor terdiri atas papan dasar dan serabut ekor.Papan dasar pada virus berguna sebagai tempat pelekatan serabut ekor virus.Sedangkan serabut ekor virus berguna sebagai alat untuk menempel pada inangnya.Ekor juga terhubung dengan kapsid.
E.Siklus litik dan siklus lisogenik
  A.Siklus litik
           Siklus litik terjadi bila pertahanan sel inang lebih lemah dan akan menghancurkan sel yang di infeksi.Pada akhir siklus litik,sel inang akan lisis dan mati dan menghasilkan keturunan baktriofage.Berikut tahapan siklus litik:
  1. Tahap adsorbsi: Virus menempel pada sel inang.
  2. Tahap penetrasi: Fag menginjeksikan DNA-nya ke dalam sel inang.
  3. Tahap sintsesis: Pembuatan salinan genom dan protein komponen virus.
  4. Tahap pematangan: Perakitan virion.
  5. Tahap lisis:Sel inang hancur/pecah dan virus baru keluar dari sel inang.
B.Siklus lisogenik
       Siklus lisogenik terjadi apabila pertahanan sel inang kuat dan tidak akan menghancurkan sel yang di infeksi.Pada siklus ini,DNA pada virus akan berinteraksi ke dalam kromosom sel inang yang akan membentuk profag.Siklus lisogenik dapat berubah menjadi Siklus litik jika virulensi(yang menyebabkan penyakit) lemah.Virus yang dapat bereproduksi dengan siklus lisogenik dan litik disebut virus temperat.Berikut tahapan siklus Lisogenik:


  1. Tahap adsorbsi: Virus menempel pada sel inang.
  2. Tahap penetrasi: Fag menginjeksikan DNA-nya ke dalam sel inang.
  3. Tahap penggabungan:DNA fag disisipkan pada kromosom pada bakteri.
  4. Tahap pembelahan:Pembelahan akan terjadi bila sel juga membelah seiring berjalannya waktu.
  5. Tahap sintesis:asam nukleat virus membentuk partikel-partikel virus.
  6. Tahap pematangan: Perakitan virion.
  7. Tahap lisis:Sel inang hancur/pecah dan virus baru keluar dari sel inang.
F.Peranan Virus
          Manfaat virus:

  • Sebagai antibakteri yang dapat merusak produk pengawetan.
  • Untuk pembuatan Insulin.
  • Untuk pembuatan vaksin,seperti vaksin campak,polio,hepatitis dll.
  • Membuat antitoksin.
          Kerugian virus:
  • Dapat menyebabkan banyak sekali penyakit seperti rabies(Rhabdovirus),,polio(Poliovirus),flu burung(Avian influenza),kekerdilan pada tanaman(Virus tungro) dll.














Sabtu, 25 Juni 2016

Keanekaragaman Hayati

KEANAKARAGAMAN HAYATI
                  
              Kali ini saya akan menjelaskan tentang keanekaragaman hayati. Adapun beberapa point yang akan kita pelajari yaitu:

  1. Keanekaragaman hayati
  2. Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia
  3. Tingkatan takson dalam klasifikasi
A.Keanekaragaman Hayati.

                    Keanekaragaman Hayati adalah variasi dalam tingkatan organisme mulai dari tingkat gen, spesies, dan ekosistem yang meliputi wilayah daratan, lautan, serta, udara. Berdasarkan tingkatannya, keanekaragaman hayati dapat dibedakan mejadi tiga macam yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies(jenis), dan keanekaragaman ekosistem. Berikut penjelasannya masing-masing:
  • Keanekaragaman Gen:
                   Keanekaragaman tingkat gen adalah keanekaragaman yang menyebabkan perbedaan/variasi pada suatu individu dalam spesies yang sama contohnya bunga mawar merah, putih, dan pink.

  • Keanekaragaman Spesies:
                  Keanekaragaman tingkat Spesies adalah keanekaragaman yang terjadi antarspesies pada sebuah lingkungan,contohnya kucing, singa, harimau, dan cheetah.

  • Keanekaragaman Ekosistem:
                 Keanekaragaman tingkat Ekosistem adalah Keanekaragaman yang terjadi akibat interaksi antara organisme dengan lingkungan abiotiknya, contohnya: padi ekosistemnya di sawah.

B.Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
            Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia ialah penyebaran flora dan fauna di Indonesia dengan berbagai ciri khas yang berbeda dari setiap tempat. Perbedaan ini muncul dari akibat lingkungan abiotik yang berbeda sehingga menuntut hewan dan tumbuhan untuk beradaptasi. Adaptasi inilah yang menimbulkan ciri khas yang sangat bervariasi. Berikut adalah penjelasan tentang penyebaran flora dan fauna di Indonesia.

  • Penyebaran flora di Indonesia:
              Penyebaran flora di Indonesia berada di kawasan malesiana yang meliputi Malaysia, Papua Nugini, Filipina, dan Indonesia. Flora melasiana terbagi atas flora dataran Sunda,flora dataran Sahul,dan flora dataran tengah(Wallacea). Contoh flora dataran sunda ialah Nepenthes gymnamphora yang biasa disebut dengan kantong semar. Contoh flora dataran Sahul ialah Metroxylon sagu yang dikenal dengan sagu serta Myristica fragrans yang biasa disebut dengan pala. Contoh flora dataran Wallacea yaitu Eucalyptus deglupta yang memiliki batang yang berwarna-warni.

  • Penyebaran fauna di Indonesia:
            Letak Indonesia yang diapit oleh dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia membuat pembagian fauna di Indonesia terbagi atas 3 wilayah yang dipisahkan oleh 2 garis imajiner yang disebut dengan garis Weber dan garis Wallace. Garis Weber adalah garis khayal yang membatasi jenis fauna yang berada di wilayah timur(Australis) dengan fauna yang berada di wilayah peralihan. Sedangkan garis Wallace adalah garis khayal yang membatasi jenis fauna yang berada di wilayah barat(Asiatis) dengan fauna yang berada di wilayah peralihan. Dengan ini juga dapat disimpulkan bahwa wilayah pembagian fauna di Indonesia terbagi atas wilayah barat(Asiatis), wilayah peralihan, dan wilayah timur(Australis). Berikut penjelasannya masing-masing:

  1. Fauna wilayah barat(Asiatis): ciri-cirinya ialah banyak memiliki mamalia besar, banyak memiliki jenis kera, dan banyak memiliki jenis ikan air tawar. Antara lain gajah, harimau, orang utan, dan badak.
  2. Fauna wilayah peralihan: ciri-cirinya ialah banyak memiliki hewan endemik, percampuran antara hewan wilayah barat dan timur. Antara lain komodo dan anoa.
  3. Fauna wilayah timur(Austalis):ciri-cirinya ialah banyak memiliki hewan berkantung, banyak memilki burung yang berwarna-warni, dan banyak memiliki jenis ikan air asin. Antara lain walabi dan cendrawasih.

C.Tingkatan takson dalam klasifikasi.
                Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup mulai dari tingkat tertinggi dan tingkat terendah. Semakin tinggi tingkatan takson makin banyak pula anggota takson tetapi makin banyak juga perbedaan antar anggotanya begitu pun sebaliknya. Dimulai dari:

  1. Kingdom (kerajaan) atau Regnum (dunia), yaitu tingkat takson yang paling tinggi.meliputi kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom protista (eukariotik yang memiliki jaringan sederhana), kingdom monera (organisme uniseluler tanpa nukleus),dan kingdom fungi (jamur).
  2. Phylum (filum) atau Divisio (divisi), yaitu tingkat takson yang kedua. Filum digunakan untuk takson hewan sedangkan divisi digunakan untuk takson tumbuhan. Contoh filum antara lain ialah filum Coelentrata, filum porifera, dan filum arthropoda. Sedangkan divisi pada tumbuhan berakhiran -phyta. Antara lain Bryophyta (tumbuhan lumut), pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
  3. Classis(kelas), yaitu tingkat takson ketiga yang dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan memiliki akhiran yang berbeda-beda yaitu:-edoneae (untuk tumbuhan berbiji) contohnya yaitu Monocotiledoneae dan Dicotiledoneae, -opsida (untuk lumut) contohnya yaitu Hepaticopsida, Anthoceratopsida, Bryopsida, dan -phyceae (untuk alga), antara lain yaitu Xanhtophyceae dan Chrysophyceae.
  4. Ordo (bangsa), yaitu tingkatan takson yang keempat yang merupakan anggota takson yang dikelompokkan lagi menjadi beberapa ordo yang lebih khusus. Pada tumbuhan biasanya mengunakan akhiran -ales antara lain kelas Dicotiledoneae dibagi menjadi beberapa ordo  yaitu Solanales, Cucurbitales, Malvales, Rosales, Asterales, dan Poales.
  5. Familia (famili/suku), yaitu tingkatan takson yang kelima yang merupakan anggota setiap ordo yang dikelompokkan lagi menjadi beberapa famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Pada tumbuhan biasanya berakhiran -aceae misalnya Solanaceae, Cucurbitaceae, Malvaceae, Rosaceae, Asteraceae, dan Poaceae. Pada hewan juga biasanya menggunakan akhiran kata -idae, misalnya Homonidae(manusia) dan Felidae (kucing).
  6. Genus (marga), yaitu tingkatan takson yang keenam. Kaidah penulisannya agak beda dari sebelumnya yaitu Huruf besar pada kata pertama dan dicetak miring atau digaris bawahi. Sebagai contoh famili poacea terdiri atas genus Zea (jagung), Saccharum (tebu), Triticum (gandum), dan Oryza (padi-padian).
  7. Species (Spesies/jenis),yaitu tingkat takson paling akhir dan biasanya ditulis dibelakang genusnya.Contohnya Zea mays (jagung) dan Oryza sativa (padi).
  8. Varietas atau Ras, biasanya terdapat ciri yang lebih khusus lagi. Ditulis dalam dua versi yaitu secara botani dan agronomi. Dalam versi botani biasanya mengunakan var sebagai kultivar contohnya  Oryza sativa var Indica. Dalam versi agronomi biasanya kultivar ditulis dengan memberi tanda petik dan dicetak miring. Contohnya  Oryza sativa 'Cisadane'.
Contoh penulisannya:
   Semut: Kingdom: Animalia                                              
              Filum: Arthropoda                                                           
              Kelas: Insecta                                                                   
              Ordo: Hymnoptera                                                           
              Famili: Formicidae                                                          
              Genus: Formica                                                              
              Spesie: Formica yessensis                                            
Jagung: Kingdom: Plantae
            Divisi: Magnoliophyta(angiospermae)
            Kelas: Monocotyledoneae
            Ordo: Poales
            Famili: Poaceae
           Genus: Zea
           Spesies: Zea mays





















Minggu, 19 Juni 2016

Etologi

Etologi
           Kali ini saya akan menjelaskan secara singkat tentang Etologi(ilmu yang mempelajari tentang perilaku hewan). Oke,langsung saja penjelasan tentang Etologi dibawah ini:

1.Apa itu Etologi.
               Etologi atau ilmu perilaku hewan berasal dari kata ethos yang artinya kebiasaan dan logos yang artinya ilmu. Jadi,Etologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku hewan,mekanismenya,serta faktor-faktor penyebabnya. Disini, kata "perilaku" sangat ditekankan. Arti perilaku sendiri adalah gabungan antara faktor gen dan lingkungan. Perilaku juga dapat diperoleh dari hasil belajar serta komunikasi antar sesama spesies.

2.Pembagian Etologi.
              Etologi dibagi menjadi 2 yaitu berasal dari faktor gen yaitu: Innate,Insting,dan Fixed action pattern.Sedangkan dari faktor lingkungan yaitu: Inovasi, Imitasi, Asosiasi, Imprinting, dan Habituasi.

3.Etologi berdasarkan faktor gen.
  • Innate: perilaku yang tidak memerlukan proses belajar, contoh: menangis.
  • Insting: perilaku yang dipengaruhi oleh faktor gen tetapi perkembangannya diperlukan pelajaran, contoh: perilaku kawin, tarian lebah dll.
  • Fixed action pattern (pola aksi tetap): perilaku stimulus yang bersifat tetap, contoh: anak burung membuka mulut.
4.Etologi berdasarkan faktor lingkungan
  • Inovasi (problem solving): suatu respon keadaan baru dan dilakukan dengan tepat, contoh: penyelesaian soal matematika.
  • Imitasi: perilaku hewan akibat meniru spesies yang lain, contoh: taktik berburu cheetah yang meniru induknya.
  • Habituasi: belajar dari pengalaman namun tidak hilang,terjadi atas stimulus yang tidak berbahaya dan yang berulang-ulang, contoh: tepukan bahu.
  • Imprinting: mengikuti/pengenalan seperti induk atau objek tertentu yang dianggap induk,contoh: kucing yang menyusu ke anjing dan menganggap anjing itu induknya.
  • Asosiasi (pengkondisian): tergantung kondisi pada lingkungan. Asosiasi terdiri atas 2 jenis yaitu:
  1. Kondisi klasik, contohnya ialah bunyi pada saat memberi makan kucing.
  2. Kondisi operant(trial and error), contohnya monyet yang membuka kelapa dengan cara membuangnya dari atas pohon.















Kamis, 16 Juni 2016

Ruang lingkup biologi

  Kali ini saya akan menjelaskan tentang Ringkasan ruang lingkup biologi (kurikulum 2013). Kita akan memulai dari

  1. Apa itu Biologi?
  2. Cabang-cabang ilmu Biologi?
  3. Pengertian Variabel Kontrol,Variabel bebas,Variabel terikat, dan Variabel pengganggu?
  4. Metode Iimiah
  5. Objek Biologi Pada Tingkat Organisasi Kehidupan
1.Apa itu Biologi
       Biologi merupakan bagian dari sains. Sama seperti Fisika dan Kimia. Kata biologi berasal dari kata Bios yang artinya hidup, dan Logos yang artinya Ilmu. Jadi dapat disimpulkan bahwa biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup baik dari organisme yang terkecil hingga yang terbesar. Mulai dari sel hingga tingkat yang kompleks yaitu Manusia. Ilmu biologi muncul dan berkembang dari berbagai pengamatan dan eksperimen tentang organisme yang hidup di bumi.

2.Cabang-cabang ilmu Biologi
       Seiring berjalannya waktu, cabang ilmu biologi berkembang dengan cepat. Berikut beberapa cabang biologi yaitu:

  • Anatomi, ilmu yang mempelajari struktur bagian tubuh makhluk hidup
  • Anastesi, mempelajari tentang pembiusan/ penghilang rasa sakit yang berhubungan dengan operasi
  • Bioteknologi, mempelajari pemanfaatan organisme untuk menghasilkan produk yang bermanfaat dan membuat suatu produk menjadi lebih awet
  • Botani, mempelajari beraneka ragam tumbuhan
  • Ekologi, mempelajari hubungan makhluk hidup dengan lingkungan
  • Etologi, mempelajari perilaku makhluk hidup
  • Fisiologi, mempelajari fungsi alat tubuh makhluk hidup
  • Genetika, mempelajari penurunan sifat makhluk hidup pada keturunannya
  • Histologi, mempelajari jaringan tubuh
  • Imunologi, mempelajari sistem kekebalan tubuh.
  • Morfolgi, mempelajari struktur tubuh makhluk hidup
  • Taksonomi, mempelajari pengelompokan dan penamaan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri tubuh. dll
3.Pengertian Variabel
         Variabel adalah perlakuan yang berbeda terhadap suatu percobaan. Varibel dapat dibedakan menjadi empat bagian yaitu:
  • Variabel bebas(manipulasi): perlakuan yang berbeda dalam sebuah percobaan.
  • Variabel terikat(respons): hasil dari perlakuan yang berbeda beda.
  • Variabel kontrol(terkendali): perlakuan yang sama pada percobaan.
  • Variabel pengganggu: variabel yang tidak dikehendaki dan dapat memengaruhi hasil.
Contohnya:
Percobaan terhadap pertumbuhan tanaman di tempat gelap dan di tempat yang terang


  • Variabel terikat: kacang hijau,tanah,air,cahaya matahari,udara,dan wadah.
  • Varibel bebas: pemberian cahaya yang berbeda.
  • Varibel terikat: pertumbuhan tanaman.
  • Variabel pengganggu: kesegaran tanaman yang kemungkinannya tidak sama dan juga serangan hama.
4.Metode Ilmiah
                    

         Metode ilmiah adalah cara sistematis untuk memecahakan suatu masalah. Berikut adalah langkah-langkah dalam metode ilmiah:
  • Menemukan dan merumuskan masalah.
  • Mengumpulkan informasi. 
  • Menyusun hipotesis ( dugaan sementara ).
  • Melakukan percobaan untuk menguji hipotesis.
  • Mengolah hasil percobaan.
  • Membuat kesimpulan.
  • Mengemukakan kesimpulan terhadap khalayak.
5.Objek biologi pada tingkat organisasi kehidupan
  • Pada tingkat molekul: tersusun dari atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N) yang menyusun karbohidrat, lipid(lemak), dan Protein.
  • Pada tingkat sel: nukleus, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma,vakuola dll.
  • Pada tingkat jaringan, organ, dan sistem organ:
  1. Jaringan: contohnya jaringan otot,tulang,saraf,limfe,lemak,dan darah
  2. Organ: contohnya hati(hepa), paru-paru, otak, ginjal, jantung, lambung dll.
  3. Sistem Organ: contohnya sistem ekskresi(pengeluaran), pencernaan, koordinasi, imunitas dll.
  • Pada tingkat Individu, populasi, dan komunitas: contoh pada indvidu yaitu semut, pohon kelapa, kuda dll. Pada populasi yaitu jumlah pohon kelapa di sebuah kebun. Pada komunitas yaitu seluruh organisme pada kebun kelapa yaitu pohon kelapa, rumput, serangga, tikus, burung, dan semut.
  • Pada tingkat ekosistem, bioma, biosfer : contoh pada tingkat ekosistem yaitu ekosistem laut, ekosistem darat dll, contoh pada tingkat bioma yaitu taiga, tundra, hutan hujan dll, contoh pada biosfer yaitu lapisan bumi.